A. Judul Laporan : Pemeriksaan Sel darah
dan malaria
B. Tanggal Praktikum : 12 Juni 2013
C. Waktu :
09 : 00
D. Tempat Praktikum
: Laboratorium
Kesehatan Lingkungan Surabaya
E. Tujuan :
Mahasiswa mampu untuk melakukan Pengambilan darah, pengusapan darah dan
pemeriksaan sel darah
F.
Dasar Teori
1. Darah
Mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahankimi a hasilmetabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo- atauhemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga,
darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe)
tidak terlibat dalam peredaran oksigen.
Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran
yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga
mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada
hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paruatau insang ke
jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang
berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang
atau invertebrata yang berukuran
kecil, oksigen langsung
meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara
bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan
terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin,
yang berwarna biru, mengandung tembaga,
dan digunakan oleh hewan crustaceae.
Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen
(berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
a. Darah
Manusia
Darah
manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah
manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah
tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan(respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme,
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia
memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darahdan
disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk
melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis,
lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
Darah membawa oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler.
Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava
superior dan vena cava
inferior.
Darah
juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk
diuraikan dan dibawa keginjal untuk
dibuang sebagai air
seni.
b. Komposisi
Darah
terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokritatau
volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan
darah yang disebut plasma
darah.
Korpuskula
darah terdiri dari:
Eritrosit
tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela,
dan tidak dianggap sebagai sel
dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan
mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan
darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita
penyakit anemia.
Leukosit bertanggung jawab
terhadap sistem imun tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh
tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki
bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia,
sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakitleukopenia.
2.
Malaria
Malaria adalah penyakit
yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium
yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali (Mansjoer, 2001, hal 406).
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu
protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur
nyamuk (Corwin, 2000, hal 125). Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh protozoa obligat intraseluler dari genus plasmodium (Harijanto, 2000, hal
1). Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh
Parasit Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles (Tjay &
Raharja, 2000).
a.
Etiologi
Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu,
Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu,
-
Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang
paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke
tiga).
-
Plasmodium falciparum, memberikan banyak
komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan
pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam)
-
Plasmodium malariae, jarang ditemukan
dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat).
-
Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah
Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian,
memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa
pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada
daya tahan tubuh dan spesies plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax
14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16 hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan
Plasmodium falciparum 10-12 hari (Mansjoer, 2001).
b.
Jenis-jenis malaria
Menurut Harijanto (2000) pembagian jenis-jenis
malaria berdasarkan jenis plasmodiumnya antara lain sebagai berikut :
·
Malaria Tropika (Plasmodium Falcifarum)
Malaria tropika/
falciparum malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan
panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering
terjadi komplikasi. Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika menyerang semua
bentuk eritrosit. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Plasmodium ini berupa
Ring/ cincin kecil yang berdiameter 1/3 diameter eritrosit normal dan merupakan
satu-satunya spesies yang memiliki 2 kromatin inti (Double Chromatin).
Klasifikasi penyebaran
Malaria Tropika: Plasmodium Falcifarum menyerang sel darah merah seumur hidup.
Infeksi Plasmodium Falcifarum sering kali menyebabkan sel darah merah yang
mengandung parasit menghasilkan banyak tonjolan untuk melekat pada lapisan
endotel dinding kapiler dengan akibat obstruksi trombosis dan iskemik lokal.
Infeksi ini sering kali lebih berat dari infeksi lainnya dengan angka
komplikasi tinggi (Malaria Serebral, gangguan gastrointestinal, Algid Malaria,
dan Black Water Fever).
·
Malaria Kwartana (Plasmoduim Malariae)
Plasmodium Malariae
mempunyai tropozoit yang serupa dengan Plasmoduim vivax, lebih kecil dan
sitoplasmanya lebih kompak/ lebih biru. Tropozoit matur mempunyai granula
coklat tua sampai hitam dan kadang-kadang mengumpul sampai membentuk pita.
Skizon Plasmodium malariae mempunyai 8-10 merozoit yang tersusun seperti
kelopak bunga/ rossete. Bentuk gametosit sangat mirip dengan Plasmodium vivax
tetapi lebih kecil.
Ciri-ciri demam tiga
hari sekali setelah puncak 48 jam. Gejala lain nyeri pada kepala dan punggung,
mual, pembesaran limpa, dan malaise umum. Komplikasi yang jarang terjadi namun
dapat terjadi seperti sindrom nefrotik dan komplikasi terhadap ginjal lainnya.
Pada pemeriksaan akan di temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia,
tanpa uremia dan hipertensi.
·
Malaria Ovale (Plasmodium Ovale)
`Malaria Tersiana
(Plasmodium Ovale) bentuknya mirip Plasmodium malariae, skizonnya hanya
mempunyai 8 merozoit dengan masa pigmen hitam di tengah. Karakteristik yang
dapat di pakai untuk identifikasi adalah bentuk eritrosit yang terinfeksi
Plasmodium Ovale biasanya oval atau ireguler dan fibriated. Malaria ovale
merupakan bentuk yang paling ringan dari semua malaria disebabkan oleh Plasmodium
ovale. Masa inkubasi 11-16 hari, walau pun periode laten sampai 4 tahun.
Serangan paroksismal 3-4 hari dan jarang terjadi lebih dari 10 kali walau pun
tanpa terapi dan terjadi pada malam hari.
·
Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax)
Malaria Tersiana (Plasmodium
Vivax) biasanya menginfeksi eritrosit muda yang diameternya lebih besar dari
eritrosit normal. Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum, namun seiring
dengan maturasi, tropozoit vivax berubah menjadi amoeboid. Terdiri dari 12-24
merozoit ovale dan pigmen kuning tengguli. Gametosit berbentuk oval hampir
memenuhi seluruh eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. Gejala malaria
jenis ini secara periodik 48 jam dengan gejala klasik trias malaria dan
mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam.
Dari
semua jenis malaria dan jenis plasmodium yang menyerang system tubuh, malaria
tropika merupakan malaria yang paling berat di tandai dengan panas yang
ireguler, anemia, splenomegali, parasitemis yang banyak, dan sering terjadinya
komplikasi.
G.
Alat
dan Bahan
-
Blood lancet
-
Autoclick
-
Kapas Alkohol
-
Obyek Glass
-
Cover Glass
-
Mikroskop
-
Oil Imersi
H.
Laangkah
Keja
·
Uji kualitas cat giemsa
-
Siapkan baker glass dan kertas saring
-
2 tetes cat giemsa diteteskan pada
kertas saring
-
Tetesi dengan 3 tetes methanol
-
Ditunggu beberapa saat untuk melihat
hasilnya
-
Jika terjadi 3 warna maka cat dalam
kondisi bagus
-
Jika hanya 1 warna maka cat tidak bisa
digunakan
·
Hapusan daerah tepi
-
Siapkan preparat
-
Usap bagian yang akan ditusuk dengan alkohol
70%
-
Gunakan Autoclick
-
Usap dengan kapas darah yang pertama
keluar
-
Teteskan darah kedua pada ujung objek
glass
-
Kemudian hapus searah menggunakan cover
glass
-
Beri lebel
-
Keringkan
·
Proses pengecatan
-
Pastikan darah benar benarkering, kalau
perlu gunakan hairdryer
-
Tuangi hapusan darah dengan methanol sampai
semua darah tertutupi
-
Tunggu sampai kering
-
Lalu tetesi dengan cat giemsa yang sudah
diencerkan 1 : 2 ( cat : aquades ) sampai menggenangi tunggu 10-15 menit
-
Siram dengan air mengalir
-
Keringkan dengan posisi berdiri
-
Lihat dalam mikroskop 10x-100x
perbesaran
I.
Hasil
Pengamatan
Eritrositnya
terpisah pisah
Negative
malaria
Identifikasi
: kekurangan vitamin
J. Kesimpulan
Penyebab
penyakit malaria adalah parasit oleh plasmodium yang menyerang eritrosit yang
ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Gejala malaria adalah
demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Parasit yang dapat menyebabkan
penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax, malaria dan ovale. Nyamuk
adalah hospes definitifnya, yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini
terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin, periode panas dan periode
berkeringat.
Daftar
Pustaka
Dez, 2009 http://dezlicious.blogspot.com/2009/07/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html
diakses 18 Juni 2013