yuk ikutan GA novel secangkir kopi dan pencakar langit rulesnya ada di https://luckty.wordpress.com/2016/07/19/giveaway-secangkir-kopi-dan-pencakar-langit/#more-10781
dan follow juga twitter @lucktygs @mungilo #GASKdPL
Dewi Anisa
semestaku tak sesempit perkiraanmu maka temukan aku di imajinasimu
Selasa, 19 Juli 2016
Sabtu, 16 Juli 2016
Give Away Soulmate On The BackStage
#GASoulmateOnTheBackstage
yuk ikutan give away Soulmate On The BackStage
caranya lihat di https://luckty.wordpress.com/2016/07/14/review-soulmate-on-the-backstage-giveaway/#comment-21418
dan ikutin rules nya
and go follow @lucktygs @grasindo_id @silvarani on twitter
#GASoulmateOnTheBackstage
#GASoulmateOnTheBackstage
#GASoulmateOnTheBackstage
yuk ikutan give away Soulmate On The BackStage
caranya lihat di https://luckty.wordpress.com/2016/07/14/review-soulmate-on-the-backstage-giveaway/#comment-21418
dan ikutin rules nya
and go follow @lucktygs @grasindo_id @silvarani on twitter
#GASoulmateOnTheBackstage
#GASoulmateOnTheBackstage
#GASoulmateOnTheBackstage
Selasa, 22 Oktober 2013
Lima kunci keamanan pangan (food safety, WHO)
1. Jagalah
kebersihan, dengan: cuci tangan sebelum mengolah pangan dan sesering
mungkin selama mengolah pangan. cuci tangan sesudah dari toilet.
Dan cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat pengolah pangan.
Dan cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak dengan pangan dan alat pengolah pangan.
2. Pisahkan
pangan mentah dari pangan matang; pisahkan daging sapi, unggas dan hasil
laut dari pangan lain. Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan
talenan untuk mengolah pangan mentah. Simpan pangan dalam wadah untuk
menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan matang.
3. Masaklah
dengan benar; masaklah pangan dengan benar terutama daging sapi, unggas,
telur dan pangan laut. Rebuslah pangan sampai mendidih, usahakan suhu
internalnya mencapai 70 ⁰C.
untuk daging, usahakan cairan bening, tidak berwarna merah muda. panaskan
kembali pangan dengan benar, sebelum dimakan.
4. Jagalah
pangan pada suhu aman; jangan biarkan pangan matang pada suhu ruang
lebih dari 2 jam. Simpan segera semua pangan yang cepat rusak dalam lemari
pendingin (sebaiknya pada suhu di bawah 50 ⁰C). Pertahankan suhu makanan lebih dari
60 ⁰C
sebelum disajikan. Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu kamar.
5. Gunakan
air dan bahan baku yang aman; gunakan air yang aman atau beri perlakuan
agar air aman. Pilihlah pangan segar dan bermutu. Cucilah buah-buahan atau
sayuran yang bersih, terutama yang dimakan mentah. Jangan mengkonsumsi pangan
yang sudah kadaluwarsa.
Rabu, 16 Oktober 2013
Pengertian TDS
TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut
(baik itu zat organic maupun anorganic, mis : garam, dll) yang terdapat pada
sebuah larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut dalam Part Per
Million (PPM) atau sama dengan milligram per liter (mg/L). Umumnya
berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan)
harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer (2×10-6 meter).
Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya
untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan
air mineral, dll. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang baik
dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia (misalnya pembuatan
kosmetika, obat-obatan, makanan, dll)
Jumat, 12 Juli 2013
Pemeriksaan Sel Darah Dan Malaria
A. Judul Laporan : Pemeriksaan Sel darah
dan malaria
B. Tanggal Praktikum : 12 Juni 2013
C. Waktu :
09 : 00
D. Tempat Praktikum
: Laboratorium
Kesehatan Lingkungan Surabaya
E. Tujuan :
Mahasiswa mampu untuk melakukan Pengambilan darah, pengusapan darah dan
pemeriksaan sel darah
F.
Dasar Teori
1. Darah
Mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahankimi a hasilmetabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo- atauhemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga,
darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe)
tidak terlibat dalam peredaran oksigen.
Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran
yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga
mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada
hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paruatau insang ke
jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang
berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang
atau invertebrata yang berukuran
kecil, oksigen langsung
meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara
bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan
terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin,
yang berwarna biru, mengandung tembaga,
dan digunakan oleh hewan crustaceae.
Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen
(berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
a. Darah
Manusia
Darah
manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah
manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah
tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan(respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme,
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia
memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darahdan
disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk
melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis,
lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
Darah membawa oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler.
Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava
superior dan vena cava
inferior.
Darah
juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk
diuraikan dan dibawa keginjal untuk
dibuang sebagai air
seni.
b. Komposisi
Darah
terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari
darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokritatau
volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan
darah yang disebut plasma
darah.
Korpuskula
darah terdiri dari:
Eritrosit
tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela,
dan tidak dianggap sebagai sel
dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan
mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan
darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita
penyakit anemia.
Leukosit bertanggung jawab
terhadap sistem imun tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh
tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki
bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia,
sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakitleukopenia.
2.
Malaria
Malaria adalah penyakit
yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium
yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali (Mansjoer, 2001, hal 406).
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh suatu
protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air liur
nyamuk (Corwin, 2000, hal 125). Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh protozoa obligat intraseluler dari genus plasmodium (Harijanto, 2000, hal
1). Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh
Parasit Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles (Tjay &
Raharja, 2000).
a.
Etiologi
Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu,
Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu,
-
Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang
paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke
tiga).
-
Plasmodium falciparum, memberikan banyak
komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan
pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam)
-
Plasmodium malariae, jarang ditemukan
dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat).
-
Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah
Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian,
memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa
pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada
daya tahan tubuh dan spesies plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax
14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16 hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan
Plasmodium falciparum 10-12 hari (Mansjoer, 2001).
b.
Jenis-jenis malaria
Menurut Harijanto (2000) pembagian jenis-jenis
malaria berdasarkan jenis plasmodiumnya antara lain sebagai berikut :
·
Malaria Tropika (Plasmodium Falcifarum)
Malaria tropika/
falciparum malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan
panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering
terjadi komplikasi. Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika menyerang semua
bentuk eritrosit. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Plasmodium ini berupa
Ring/ cincin kecil yang berdiameter 1/3 diameter eritrosit normal dan merupakan
satu-satunya spesies yang memiliki 2 kromatin inti (Double Chromatin).
Klasifikasi penyebaran
Malaria Tropika: Plasmodium Falcifarum menyerang sel darah merah seumur hidup.
Infeksi Plasmodium Falcifarum sering kali menyebabkan sel darah merah yang
mengandung parasit menghasilkan banyak tonjolan untuk melekat pada lapisan
endotel dinding kapiler dengan akibat obstruksi trombosis dan iskemik lokal.
Infeksi ini sering kali lebih berat dari infeksi lainnya dengan angka
komplikasi tinggi (Malaria Serebral, gangguan gastrointestinal, Algid Malaria,
dan Black Water Fever).
·
Malaria Kwartana (Plasmoduim Malariae)
Plasmodium Malariae
mempunyai tropozoit yang serupa dengan Plasmoduim vivax, lebih kecil dan
sitoplasmanya lebih kompak/ lebih biru. Tropozoit matur mempunyai granula
coklat tua sampai hitam dan kadang-kadang mengumpul sampai membentuk pita.
Skizon Plasmodium malariae mempunyai 8-10 merozoit yang tersusun seperti
kelopak bunga/ rossete. Bentuk gametosit sangat mirip dengan Plasmodium vivax
tetapi lebih kecil.
Ciri-ciri demam tiga
hari sekali setelah puncak 48 jam. Gejala lain nyeri pada kepala dan punggung,
mual, pembesaran limpa, dan malaise umum. Komplikasi yang jarang terjadi namun
dapat terjadi seperti sindrom nefrotik dan komplikasi terhadap ginjal lainnya.
Pada pemeriksaan akan di temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia,
tanpa uremia dan hipertensi.
·
Malaria Ovale (Plasmodium Ovale)
`Malaria Tersiana
(Plasmodium Ovale) bentuknya mirip Plasmodium malariae, skizonnya hanya
mempunyai 8 merozoit dengan masa pigmen hitam di tengah. Karakteristik yang
dapat di pakai untuk identifikasi adalah bentuk eritrosit yang terinfeksi
Plasmodium Ovale biasanya oval atau ireguler dan fibriated. Malaria ovale
merupakan bentuk yang paling ringan dari semua malaria disebabkan oleh Plasmodium
ovale. Masa inkubasi 11-16 hari, walau pun periode laten sampai 4 tahun.
Serangan paroksismal 3-4 hari dan jarang terjadi lebih dari 10 kali walau pun
tanpa terapi dan terjadi pada malam hari.
·
Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax)
Malaria Tersiana (Plasmodium
Vivax) biasanya menginfeksi eritrosit muda yang diameternya lebih besar dari
eritrosit normal. Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum, namun seiring
dengan maturasi, tropozoit vivax berubah menjadi amoeboid. Terdiri dari 12-24
merozoit ovale dan pigmen kuning tengguli. Gametosit berbentuk oval hampir
memenuhi seluruh eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. Gejala malaria
jenis ini secara periodik 48 jam dengan gejala klasik trias malaria dan
mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam.
Dari
semua jenis malaria dan jenis plasmodium yang menyerang system tubuh, malaria
tropika merupakan malaria yang paling berat di tandai dengan panas yang
ireguler, anemia, splenomegali, parasitemis yang banyak, dan sering terjadinya
komplikasi.
G.
Alat
dan Bahan
-
Blood lancet
-
Autoclick
-
Kapas Alkohol
-
Obyek Glass
-
Cover Glass
-
Mikroskop
-
Oil Imersi
H.
Laangkah
Keja
·
Uji kualitas cat giemsa
-
Siapkan baker glass dan kertas saring
-
2 tetes cat giemsa diteteskan pada
kertas saring
-
Tetesi dengan 3 tetes methanol
-
Ditunggu beberapa saat untuk melihat
hasilnya
-
Jika terjadi 3 warna maka cat dalam
kondisi bagus
-
Jika hanya 1 warna maka cat tidak bisa
digunakan
·
Hapusan daerah tepi
-
Siapkan preparat
-
Usap bagian yang akan ditusuk dengan alkohol
70%
-
Gunakan Autoclick
-
Usap dengan kapas darah yang pertama
keluar
-
Teteskan darah kedua pada ujung objek
glass
-
Kemudian hapus searah menggunakan cover
glass
-
Beri lebel
-
Keringkan
·
Proses pengecatan
-
Pastikan darah benar benarkering, kalau
perlu gunakan hairdryer
-
Tuangi hapusan darah dengan methanol sampai
semua darah tertutupi
-
Tunggu sampai kering
-
Lalu tetesi dengan cat giemsa yang sudah
diencerkan 1 : 2 ( cat : aquades ) sampai menggenangi tunggu 10-15 menit
-
Siram dengan air mengalir
-
Keringkan dengan posisi berdiri
-
Lihat dalam mikroskop 10x-100x
perbesaran
I.
Hasil
Pengamatan
Eritrositnya
terpisah pisah
Negative
malaria
Identifikasi
: kekurangan vitamin
J. Kesimpulan
Penyebab
penyakit malaria adalah parasit oleh plasmodium yang menyerang eritrosit yang
ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Gejala malaria adalah
demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Parasit yang dapat menyebabkan
penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax, malaria dan ovale. Nyamuk
adalah hospes definitifnya, yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini
terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin, periode panas dan periode
berkeringat.
Daftar
Pustaka
Dez, 2009 http://dezlicious.blogspot.com/2009/07/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html
diakses 18 Juni 2013
Senin, 08 Juli 2013
Pembuatan Awetan Kutu Tikus
Pembuatan Awetan Kutu Tikus
A.
Judul Laporan :
Pembuatan Awetan Kuku Tikus
B.
Tanggal Praktikum : 19 Juni 2013
C.
Tempat Praktikum : Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Surabaya
D.
Tujuan :
Mahasiswa mengetahui dan mengamati jenis jenis
kutu pada tikus, setelah itu membuat awetan .
E.
Dasar
Teori
Seringkali terdapat kerancuan dalam
masyarakat untuk menyebut binatang yang kecil, mengganggu manusia dan hewan
peliharaan dengan satu sebutan tunggal yaitu kutu. Padahal terdapat kemungkinan
bahwa binatang pengganggu tersebut dari kelompok yang berbeda. Kelompok hewan
yang sering menimbulkan kerancuan dalam penyebutan adalah tungau (mite), caplak (tick), kutu (lice) dan
pinjal (flea). Disini akan dibahas mengenai keempat binatang
tersebut sehingga dapat memahami dan membedakannya.
Klasifikasi
Tungau, caplak,
kutu dan pinjal tergabung dalam satu filum yang sama yaitu Arthropoda. Tungau
dan caplak berada dibawah satu kelas (Arachnida) dan anak kelas yang sama yaitu
Acari, namun keduanya tergolong dalam suku yang berbeda. Caplak termasuk
dalam golongan suku Ixodidae dan Argasidae sedangkan suku yang lain disebut
tungau saja (Krantz, 1978).
Menurut Borror dkk. (1996) kutu dan
pinjal termasuk dalam kelas Insekta (serangga) namun berbeda bangsa. Kutu seringkali
dibagi menjadi dua bangsa yang terpisah yaitu Mallophaga (kutu penggigit) dan
Anoplura (kutu penghisap). Kutu penghisap sering pula disebut “tuma” oleh
masyarakat Indonesia. Ahli entomologi dari Inggris, Jerman dan Australia hanya
mengenali satu bangsa tunggal yaitu Phthiráptera, dengan empat anak bangsa
(salah satunya Anoplura).
Pinjal termasuk dalam bangsa
Siphonaptera. Beberapa suku yang terdapat di Indonesia antara lain Pulicidae,
Ischnopsyllidae, Hystrichopsyllidae, Pygiopsyllidae, Ceratophyllidae dan
Leptosyllidae. Pinjal tikus dan kucing yang umum ditemukan termasuk dalam
Pulicidae.
Morfologi
Sama seperti anggota arachnida
lainnya (laba-laba, kalajengking dll.), tubuh tungau dan caplak terbagi menjadi
dua bagian, yaitu: bagian depan disebut cephalothorax (prosoma) dan bagian
belakang tubuh disebut abdomen (ophistosoma).Meskipun demikian, tidak terdapat
batas yang jelas diantara dua bagian tubuh tersebut. Tungau dan caplak dewasa
mempunyai alat-alat tubuh pada arachnida seperti khelisera dan palpus (alat
sensori) yang terdapat di bagian , dan enathosoma/capitulum, dan empat pasang
kaki (Kendall, 2008).
Sebagian besar tungau berukuran
sangat kecil, memiliki panjang kurang dari 1 mm. Namun ada pula tungau besar
yang dapat mencapai panjang 7.000 µm. Pada gnathosoma tungau terdapat epistoma,
tritosternum (berfungsi dalam transport cairan tubuh), palpus yang beruas-
ruas, khelisera, corniculi, hipostoma berseta yang masing-masing sangat
beragam dalam hal bentuk dan jumlah ruasnya tergantung pada kelompoknya.
Khelisera pada tungau teradaptasi
untuk menusuk, menghisap atau mengunyah. Tubuh dilindungi oleh dorsal
shield/scutum. Tungau memiliki stigma (alat pertukaran O2 dan CO2) yang
letaknya bervariasi yaitu di punggung dorsal, antara pangkal kaki/ coxa 2 dan
3, di sebelah coxa ke tiga atau diantara khelisera.
Letak stigma menjadi kunci penting
untuk membedakan bangsa tungau. Caplak memiliki ukuran lebih besar dari pada
tungau. Panjang tubuh dapat mencapai 2.000-30.000 µm. Selain ukurannya, caplak
dibedakan dari tungau berdasarkan letak stigma yang berada di bawah coxa
(pangkal kaki) ke empat. Caplak juga memiliki karakter-karakter khas tersendiri
pada hipostoma memiliki ocelli/mata, tetapi tidak memiliki epistoma, corniculi
dan tritosternum. Caplak dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu caplak berkulit
keras/ hard tick (Ixodidae) dan caplak berkulit lunak/soft tick (Argasidae)
karena tidak memiliki scutum (Krantz, 1978; Evans, 1992).
Hipostoma pada caplak merupakan
suatu struktur yang terdiri dari gigi- gigi yang tersusun teratur dan menonjol.
Struktur inilah yang digunakan untuk menusuk tubuh induk semang ketika caplak
menghisap darah. Hipostoma dilindumgi oleh khelisera (Vredevoe, 1997).
Kutu termasuk anggota kelompok serangga yang mempunyai tiga pasang kaki dan
sayap yang mereduksi. Dua kelompok kutu yaitu kutu penghisap/ tuma dan kutu
penggigit memiliki ciri-ciri morfologiyang berbeda
Ukuran tubuh kutu penghisap mencapai
0,4-6,5 mm; kepala kutu penghisap biasanya lebih sempit daripada protoraksnya;
sungut beruas-ruas; mata mereduksi dan bagian-bagian mulut haustellat. Tuma
memiliki tiga stilet penusuk (dorsal, tengah dan ventral) pada bagian mulutnya
dan satu rostrum pendek pada ujung anterior kepala.
Dari tempat itu tiga stilet penusuk dijulurkan.
Stilet tersebut kira-kira panjangnya sama dengan kepala dan apabila tidak
dipakai dapat ditarik masuk ke dalam satu struktur seperti kantung panjang di
bawah saluran pencernaan.
Stilet dorsal berfungsi sebagai
saluran makanan. Stilet tengah mengandung air liur dan berfungsi sebagai
hipofaring, sedangkan stilet ventral sebagai penusuk utama diperkirakan
berfungsi sebagai labium. Kaki-kaki kutu penghisap pendek dan memiliki cakar
pengait yang termodifikasi untuk melekat pada induk semang. Kutu penggigit
bertubuh pipih; berukuran tubuh 2-6 mm; bagian mulut mandibulat; mata majemuk
mereduksi; lebar kepala sama atau lebih dengan protoraksnya; tarsi beruas 2-5
dan tidak memiliki cerci (Borror dkk., 1996; Elzinga, 1978).
Pinjal berbentuk tubuh menyerupai
biji lamtoro pipih kesamping; berukuran + 3 mm; seluruh tubuh tertutup
bulu-bulu; mulut berupa mulut penusuk dan penghisap. Kaki ke tiga dari pinjal
berukuran lebih besar dan lebih panjang daripada dua pasang kaki lainnya
sehingga memungkinkannya untuk melompat. Lompatannya sangat jauh dan tinggi
dibandingkan ukuran tubuhnya (Kadarsan dkk., 1983).
Habitat
Tungau terdapat pada hampir semua
habitat. Beberapa tungau tidak membahayakan, hidup pada bahan organik yang mati
atau membusuk atau sebagai predator invertebrata kecil lainnya. Sebagian lagi
bersifat membahayakan karena hidup sebagai parasit pada tumbuhan, hewan dan
bahkan pada manusia.
Caplak adalah ektoparasit penghisap
darah pada hewan vertebrata. Contoh caplak berkulit keras di Indonesia adalah
caplak sapi (Boophilus microplus), caplak anjing (Rhipicephalus sanguineus),
caplak babi (Dermacentor auratus). Contoh tungau ektoparasit antara lain gurem
atau sieur (Dermanyssus gallinae) yang menyerang ayam, tungau kudis manusia
(Sarcoptes scabiei) tungau ajing (Demodex canis) dll. Selain itu adapula yang
bersifat endoparasit, misalnya tungau dari suku Rhinonyssidae yang ditemukan
pada saluran pernafasan burung (Krantz, 1978 & Kadarsan, 1983).
Kutu merupakan serangga ektoparasit
yang dapat ditemukan pada burung, mamalia dan bahkan manusia. Kutu seringkali
ditemukan hanya pada bagian tubuh tertentu induk semangnya. Tuma memakan cairan
tubuh termasuk darah.induk semang Contoh tuma antara lain tuma kepala
(Pediculus humanus capitis) (dan tuma kerbau (Haematopinus tuberculatus).
Kutu penggigit pada umumnya memakan
bulu dan serpihan kulit induk semang. Kutu ini biasanya berkumpul di bagian
dada, paha dan sayap unggas. Contoh kutu penggigit adalah Menopon gallinae
(Harvey & Yen, 1989; Kadarsan dkk., 1983).
Pinjal ditemukan dekat dengan induk
semangnya, baik di rambut, bulu-bulu atau di sarangnya. Pinjal dewasa menghisap
darah induk semang. Contoh pinjal adalah pinjal kucing (Ctenophalides felis)
dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis)
F.
Alat
dan Bahan
-
Sisir rambut
-
Hand scoon
-
Masker
-
Obyek glass
-
Cover glass
-
Mikroskop
-
Clorofom
-
Alkohol 10%, 20%, 30 % 50% 70% 96%
-
Entelan / canada balsam
G.
Cara Kerja :
1.
Masukkan tikus kedalam tempat yang tertutup lalu masukkan
kapas clorofom kedalamnya. Tutup rapat hingga tidak ada udara yang masuk.
2.
Jika tikus sudah terbius sempurna, pegang bagian ekornya
angkat diatas baskomair lalu sisir bagian punggung dan dada.
3.
Amati hasil dari sisiran
4.
Jika ada yang jatuh maka letakkan kedalam alkohol 10%, 5
menit kemudian pindah ke alkohol 20 %, lakukan hal yang sama di alcohol 30 %,
50 %, 70 % dan 96 %
5.
Kemudian letakkan kutu pada obyek glass.
6.
Hilangkan sisa cairan dengan tisu atau kapas dan tunggu
kering
7.
Liat di mikroskop apakah posisi kutu sudah tepat
8.
jika sudah tepat, teteskan 1 tetes entelan atau canada balsam
9.
Tutup dengan cover glass.
10.
Biarkan meluber sampai entelan merata.
11.
Biarkan terbuka selama 5 menit.
12.
Periksa dibawah mikroskop
H.
Hasil Pengamatan
·
Jenis tikus : Rattus norvegicus
·
Hasil : Caplak
I.
Kesimpulan
Tikus yang diamati adalah jenis tikus tanah (rattus norvegicus ). Dari
praktikum yang telah dilakukan, ditemukan jeni kutu caplak ( tick ) yang
merupakan ektoparasit penghisap darah pada hewan
vertebrata.
Daftar Pustaka
Info Peternakan, 2011. http://info-peternakan.blogspot.com/2011/07/tungau-caplak-kutu-dan-pinjal-induk.html
diakses 23 Juni 2013
Langganan:
Postingan (Atom)