Selasa, 15 Januari 2013

Laporan Toksi : Pemeriksaan Logam Berat Secara Kuantitatif


Laporan Praktikum Toksikologi Lingkungan
“Pemeriksaan Logam Berat Secara Kuantitatif”         

    DASAR TEORI
Logam  berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih besar dari 5 gram cm-3 dengannomor atom 22 sampai dengan 92. Di lingkungan apabila logam berat mencemari dengan tingkatpencemaran yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Keberadaan logamberat di alam dapat berasal dari proses yang terjadi secara alami seperti pengendapan,pembusukan tumbuhan dan hewan yang telah mati, ataupun logam berat yang berasal dari prosesindustri. (Sulistyowati, 2005)Raksa atau Air raksa (Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia padatabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi iniberwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium, danbrom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar. Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgamgigi, termometer, 6 barometer, dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahanpengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) denganalasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya. Unsur ini diperolehterutama melalui proses reduksi dari cinnabar mineral.

Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanyadengan 20% volumenya terendam.Pada manusia, timbal dapat mengakibatkan bermacam-macam dampak biology,bergantung pada tingkatan dan durasi terpaannya. Dampak yang bervariasi terjadi pada rentangdosis yang luas, dimana janin dan bayi lebih rentan terkena dampak dibanding manusia dewasa.Terpaan pada tingkat yang tinggi dapat mengakibatkan dampak keracunan biokimia padamanusia, yang selanjutnya dapat mengarah pada berbagai problem seperti mengganggu prosessintesa hemoglobin, menyerang ginjal, saluran pencernaan, persendian, dan sistem reproduksi,serta menimbulkan kerusakan akut maupun kronis pada sistem saraf.Keracunan berat karena timbal sudah sangat jarang ditemukan.

Akan tetapi, padatingkatan konsentrasi medium, ditemukan bukti-bukti yang cukup persuasif, bahwa timbal dapatmengakibatkan efek-efek sub-klinis, terutama pada perkembangan otak anak. Beberapa studi menunjukkan bahwa sampel yang diuji mengandung logam berat. Warna yang merah yangtimbul walaupun hanya sedikit saja sudah menunjukkan bahwa dalam sampel mengandunglogam berat.Hasil pada uji identifikasi keberadaan Hg pada sampel merupakan hasil yang positif. Halini dikarenakan ketika lempeng Cu dimasukkan ke dalam sampel yang telah diberi reagen terjadiperubahan menjadi putih mengkilat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sampel tersebutmengandung Hg. Namun untuk lebih meyakinkan dapat juga dilakukan uji penegasan denganmenggunakan kertas saring yang diolesi ganasini. Pada pemeriksaan ini diketahui positif karenadisekitar lempeng terdapat noda merah.Pada pengujian sampel Cu didapatkan hasil yang positif juga. Hal ini ditunjukkan karenahasilnya pada lempeng Fe yang dimasukkan pada sampel yang telah diberi reagen menjaditimbul karat pada lempeng tersebut.

HASIL PRAKTIKUM
A.    Judul         : Pemeriksaan Logam Berat Secara Kuantitatif
B.     Waktu       : Laboratorium Kimia, 17 Desember 2012
C.     Tujuan       : Untuk Memeriksa Keberadaan Logam Berat ( Cu,Cd,Hg,Pb,Zn) Dalam Air
   Sampel
D.    Alat Dan Bahan
Alat           : -    Tabung Reaksi ( 5 )
-          Rak Tabung Reaksi
-          Pipet Volume 3 ( 1 Ml, 5 Ml,10 Ml)
-          Botol Sampel
-          Filler
Bahan       : -   Air Sampel ( Air Asrama)
-          HCL 0.1 N
-          Ditizon

E.     Langkah Kerja
1.      Menyiapkan 5 tabung reaksi dan di letakkan di rak tabung reaksi
2.      Mengambil Air sampel ( air asrama) dengan menggunakan Botol Sampel
3.      Mengambil 5 ml Air sampel dengan Menggunakan pipet volume 5 ml dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi. Masing- masing tabung reaksi berisi 5 ml air sampel
4.      Menambahkan 1 ml HCL ke dalam masing-masing tabung reaksi dengan menggunakan pipet volume 1 ml kemudian di kocok agar homogen.
5.      Menambahkan 2 ml Ditizon ke dalam masing- masing tabung reaksi dengan menggunakan pipet Volume kemusian di campur / di kocok agar homogen.
6.      Melihat perubahan warna yang terbentuk

F.      Data Pengamatan
Tabung Reaksi
1
2
3
4
5
Warna awal
Bening
Bening
Bening
Bening
Bening
Ditambah HCL + Ditizon
Tetap (Bening)
Tetap (Bening)
Tetap (Bening)
Tetap (Bening)
Tetap (Bening)

G.    Analisa Data
Pada data di atas dapat di lihat bahwa setelah di tambahkan HCL dan Ditizon pada air sampel tidak terjadi perubahan/ pembentukan warna sedangkan pada dasar teori diketahui bahwa jika terdapat logam berat maka air akan berubah warna sesuai dengan kandungan logam berat nya. Zn berwarna Metal berkilauan, Cu berwarna hijau kebiruan, Kristal kemerahan, Pb berwarna coklat kehitaman, Hg berwarna kelabu perak.
Namun hal tersebut tidak di ketemukan pada percobaan Diatas

H.    Kesimpulan
Hasil pemeriksaan kandungan logam berat Cu, Cd, Pb dan Hg dalam sampel keran di asrama Kesling Surabaya yang dilakukan secara kualitatif dengan tes warna, diperoleh hasil negatif yaitu dalam sampel air sumur gali tidak terdapat kandungan logam berat Cu, Cd, Pb dan Hg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar